Rabu, 16 November 2011

Teknologi Pendidikan

TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN
(KONSEPSI, PERKEMBANGAN DAN PENGARUHNYA)
PENDAHULUAN
            Teknologi Komunikasi Pendidikan (TKP) dapat dijelaskan melalui dua pendekatan. Yang pertama adalah dari sudut pendidikan sehingga berarti teknologi komunikasi. Yang dipakai dalam bidang pendidikan. Pendekatan yang kedua dari sudut pendidikan yaitu yang mengartikannya sebagai teknologi pendidikan yang memanfaatkan media komunikasi.[1] Dalam penerapannya kedua dari pendekatan tersebut dilakukan atau dipakai secara bergantian. Eric Ashby (1972, halaman 9) berpendapat bahwa produk elektronik itu telah menimbulkan revolusi yang keempat dalam bidang pendidikan.
1. Revolusi terjadi pada waktu masyarakat memberikan wewenang pendidikan kepada orang tertentu hingga timbul “profesi guru”. Dari ini terjadi pergeseran dari pendidikan di rumah menjadi pendidikan di lingkungan formal atau di sekolah. Lebih menekankan pada aspek “hardware” dan “software”.
2. Revolusi kedua terjadi dengan dipakainya bahasa tulisan disamping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah.
3. Revolusi ketiga terjadi dengan ditemukannya mesin cetak yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya buku yang tersedia dan dipakai di sekolah.
4. Revolusi keempat boleh dikatakan mulai berlangsung sejak empat puluh tahun yang lalu.
Teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai cara sistematis dalam merancang, melaksanakan, dan menilai keseluruhan proses belajar mengajar dalam kaitannya dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan semula.[2] Dalam hal ini bahwa teknologi pendidikan diutamakan pada proses belajar mengajar yang diterapkan pada peserta didik dalam media atau sarana dalam pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini agar terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan secara sistematis dan sistemik.
Dalam dunia perkembangan sekarang ini, berbagai perubahan-perubahan terjadi dengan perkembangnya teknologi komunikasi ini. Sehingga terdapat kelebihan dan kelemahan yang terjadi akibat munculnya perkembangan ini secara terus menerus. Perkembangan konsepsi terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan ini dimungkinkan dengan adanya pengaplikasian terhadap pendekatan system (system approach). Juga adanya pengaruh dari besarnya pengaruh dan ilmu tingkah laku terhadap perkembangan konsepsi teknologi pendidikan. Bahwa teknologi pendidikan bukan hanya media atau peralatan saja melainkan merupakan suatu “proses”.
Pola interaksi pendidikan meliputi lima pola sebagai berikut:
 






            Oleh karena itu pendidik harus dapat memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk dapat menghadapi tantangan dimasa depan dengan menerapkan pembelajaran yang mudah diingat, dipahami dan dimengerti, salah satunya dengan memanfaatkan sumber media secara maksimal. Upaya pembelajaran yang dilakukan baik pendidik dan peserta didik diharapkan dapat berjalan dengan sistematis dan sistemik.
            Perumusan dalam masalah belajar didasarkan pada analisis kebutuhan dan penentuan prioritas yaitu keputusan tentng kebutuhan mana diantara sekian banyak kebutuhan yang perlu ditangani lebih dulu. Diantara media-media yang digunakan dalam pembelajaran diantaranya yaitu visual dalam, film, televisi, objek 3-D, rekaman audio, pelajaran terprogram, demontrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Masing- masing tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing maka disinilah proses dari pendidikan berlangsung dengan baik atau tidaknya tergantung dari komponen-komponen yang terkait.
            Pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri maupun kelompok sesuai dengan  keinginan dan kemauan dari anak didik. Dalam kegiatan pembelajaran tidaklah ketinggalan mengenai evaluasi dari proses pembelajaran yang sudah terjadi dan berlangsung. Dalam hal ini untuk melihat sejauh mana kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sebagaimana mestinya, Oleh sebab itu, pembelajaran harus selau ada evaluasi demi terciptanya penilaian secara continue dan sistematis.
            Dengan berakhirnya perang dunia kedua tahun 1945 daerah munculnya daerah yang merdeka dan berdaulat. Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama dinegara-negara maju. Pemanfaatan media ini seperti media elektronik dan fotografi. Seperti radio, film, televisi, video dan bahkan computer untuk pembelajaran yang terprogram. Dalam kehidupan sehari-hari yang semula televisi sebagai media hiburan sehingga menjadi sarana dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan televisi dapat dijadikan media penyampaian pesan-pesan atau media dalam pembelajaran.
            Di Negara-negara maju penggunaan media televisi sudah berjalan dengan sebagai mana mestinya dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam Negara berkembang belum secara menyeluruh menggunakan media televisi dalam dunia pendidikan. Karena tingkan kehidupan yang berbeda antara yang dikota dengan yang didesa. Masalah dana, tenaga dan lain sebagainya yang berbeda pula sehingga perkembangan teknologi atau media dinegara berkembang belum semaju dengan Negara maju. 




[1] Yusufhadi Miarso dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), hlm. 3.
[2] Ibid…, hlm. 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar